Minggu, 22 November 2009

PELANGI YANG HILANG. Bag. 1.

''dra..indah ya pelangi itu'', kata yanti yang duduk berdekatan dengan indra di bangku taman sore itu. '' Iya yan.. indah banget'', sambung indra sambil menatap wajah yanti.

Indra dan Yanti, adalah sepasang sahabat karib, mereka berteman sejak kecil. Indra adalah seorang vokalis band lokal di desanya, ia juga anak dari seorang pedagang kain di pasar. Sementara Yanti, adalah anak semata wayang dari seorang janda yang tinggal tak jauh dari rumah orang tua Indra.

Sebenarnya, Indra sudah lama jatuh hati pada Yanti, tapi ia tak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaanya itu.

Hingga pada satu hari, Indra dan Yanti tengah menikmati pelangi di taman waktu itu, kebiasaan itu mereka lakukan sejak lama sekali, setiap habis hujan, mereka pasti menyempatkan diri untuk menyambut dan menikmati pelangi di taman itu.

''Emmm.. yan, boleh gak aku lingkarin tanganku di pundak kamu'', tanya Indra yang duduk merapat dengan Yanti itu, ''ya.. silahkan'', jawab Yanti, ''selama ini kamu nganggep aku tu seperti apa sih''?, Indra melontarkan tanya pada Yanti, ''emm.. gimana ya.. kamu tu buat aku adalah temen yang gak ada duanya deh'', jawab yanti dengan sedikit malu. ''sebenernya selama ini aku tu sayang banget ama kamu yan, dan aku pengen kita pacaran'', ungkap indra dengan gugup.

''Kamu serius..''?, tanya Yanti kaget dan melepaskan tangan Indra dari pundaknya. '' aku serius yan,'', kamu mau gak jadi pacar aku''? cetus Indra lirih, ''emmm.. aku juga sayang ama kamu, tapi aku maunya kamu tu serius dan jangan mæn-mæn ya,''?, jawab Yanti. Indra pun langsung memeluk Yanti dengan erat. Mereka terlihat bahagia waktu itu, dan hubungan mereka bukanlah persahabatan lagi melainkan berpacaran.

Suatu hari, Indra terlihat buru-buru pergi dari rumah Yanti seusai mengantarkan Yanti pulang sekolah. Ia buru-buru karena mendengar kabar bahwa ayahnya masuk rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, ia mendapati ibu dan adiknya duduk berdampingan, tampak kesedihan terpancar dari raut wajah mereka.

Tanpa basa-basi, Indra langsung bertanya pada ibunya, ''bu.. penyakit ayah kambuh lagi ya? '' iya nak, bahkan kali ini tambah parah'' jawab ibunya sambil memperlihatkan secarik kertas yang berisi tentang administrasi yang harus di bayar mereka.

'' segini banyak bu..? tanya indra, '' darimana kita dapetin uang sebanyak itu'', tambahnya.

20juta adalah jumlah yang tak sedikit buat indra dan keluarganya.

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar