Sabtu, 17 Juli 2010

WANITA DALAM HIDUPKU

Aku Tenggelam dalam Palung Pesonamu
Dalam Torehan dalam rOna Merah Cakrawala Wajahmu
Seakan Tangis dan tawa Menyatu
Yang Takkan terpisahkan Gelombang Samudera Cemburu

Aku terjatuh dari K’tinggian tatapan Matamu
Dalam Pancaran Lukisan binar Purnama di K’dalaman Indah Matamu
Seakan Terhipnotis kilau Senyumanmu
Yang takkan Terhapus Dinginnya Embun- embun Pagi’

Aku terjerembab Semak belukar di Untaian Hitam Rambutmu
Dalam Rengkuhan Sayap-sayap Lembutmu
Seakan terbang di Hembusan Nafasmu
Yang Takkan Terhempas Tiupan Asmara

Aku tau,….
Aku Tlah jatuh Dalam Jurang Cintamu
Kala aku torehkan Namamu Di setiap daun Di istana Mimpiku
Dan Di Setiap Tetesan Darahku……

WAKTU

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu harus mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.