Minggu, 28 Februari 2010

SERUMPUN RINDU

Di sela malam yang semakin sepi,
Kian beranjak menjemput pagi,
Namun ku masih berhayal seorang diri,
Coba menjawab buaian segenap mimpi,
Melawan tangis yang ada di hati,

Hembusan udarapun tak jua berubah,
Mengiringi temaram yang kian merebah,
Memeluk tangisan hati yang menjejah,
Membuat hidupku seakan patah,

Hitam dan putih bayangan masa lalu,
Menangkap semua yang ada padamu,
Serumpun kerinduan yang membiru,
Menghujam guruh cinta sanubariku,
Hingga ku tak mampu hapus tapak kaki mungilmu...

AKHIR CERITA KITA

Terngiang suasana hangat yang pernah kau curahkan,
Mengelabuhi hatiku yang semakin rindu padamu,
Terjerat pada alur mimpi yang harus terhenti,
Lunglai rapuh akan siksaan batin ini,

Maafkan aku kasih..

Jika hatimu tak bisa terima semua,
Hukum aku jika kau tersiksa,
Namun cinta ini membuatku lemah,
Tak berdaya melawan tekanan batin yang merambah,

Kini ku harus relakanmu,
Ku harus tinggalkan semua mimpi tentangmu,
Ku tak ingin kau terbenani karena tingkahku,
Ku tak ingin lagi melihat air matamu....

Selasa, 16 Februari 2010

CINTA SANG MERPATI PUTIH

Harum semerbak wangi pagi menyapa embun yang riang di atas hijaunya rerumputan, gemulai daun nyiur melambai-lambai menyambut mentari yang merekah pagi itu.
Seekor merpati putih nampak memulai harinya dengan mengepakkan sayapnya, terbang kesana kemari mengitari hijaunya alam di musim semi, dan dengan penuh senyuman ia menyapa semesta yang bijak pagi itu.
Dari kejauhan, sang merpati itu melihat sekuntum bunga mawar putih yang hendak merekahkan kelopaknya menyambut pagi. Sang merpati pun langsung jatuh hati melihatnya, tanpa membuang waktu, ia menghampiri bunga cantik itu.

''sungguh kau adalah bunga tercantik yang pernah aku lihat'' puji merpati itu,
''wahai merpati, apa maumu?'' tanya sang mawar dengan penuh kewaspadaan.
''tenang bunga cantik, aku hanya jatuh cinta padamu, dan ingin memetikmu untuk menemani hari-hariku''.

Bunga mawar itupun tercengang mendengar pernyataan merpati. Akhirnya ia mengajukan tiga permintaan untuk sang merpati, merpati pun menyetujuinya.

''wahai merpati,, tolong bantu aku merentangkan semua kelopakku ini, sebagai permintaan yang pertama'' kata mawar itu, dan dengan mudah sang merpati itu memenuhi permintaan pertama itu.

''wahai merpati,, usirlah semua kumbang yang hendak menghisap maduku, ini permintaanku yang kedua'', dan seperti permintaan yang pertama, kali ini sang merpati dengan mudah mengabulkan permintaan itu.

'' wahai merpati,, ubahlah warna kelopakku yang putih ini menjadi merah, sebagai permintaan terakhir''. sang merpati terdiam sejenak mendengar permintaan itu.

Akhirnya,tanpa membuang waktu lagi, merpati itu pergi meninggalkan mawar itu, dan kembali dengan membawa sebilah pisau.

''wahai bunga mawar pujaanku, akan ku kabulkan permintaan terakhir itu''. dan sang merpati putih itu menggorok sendiri lehernya di atas bunga mawar itu, darahnya mengucur,merambat di semua kelopak mawar itu, dan akhirnya sang merpati itupun mati di samping mawar itu.


Itulah kisah cinta sang merpati.

Untuk para pembaca sekalian,, apakah benar menurut anda pengorbanan merpati itu. Tentu tidak bukan?? semua kisah itu hanyalah fiktif belaka,, kita sebagai makhluk tuhan yang beriman jangan sampai meniru pada pengorbanan sang merpati.
Hanya demi cinta, kita tak perlu menjadi lemah,, kita harus bisa mengerti pedoman bahwa CINTA TAK HARUS MEMILIKI, TETAPI BUKAN BERARTI TAK MEMILIKI.