Jumat, 27 November 2009

KETULUSAN CINTA YANG TERUJI. Epsd. 2

Lima hari setelah pertemuan itu, Ratih seperti menghilang ditelan bumi, tak ada sedikitpun kabar Ratih.

''jadi lo udah putus ama Ratih, pantesan lo gak kayak biasanya'', tanya Andi kaget setelah mendengar pengakuan Yuda.
''iya ndi, gw sedih banget, gw sayang banget ama dia'' ujar Yuda dengan wajah sedihnya.
''ya udah, sabar ya, mungkin Ratih lagi banyak problem kali, makanya dia kayak gitu''..
''ya kali, mudah-mudahan dia bisa balik lagi ama gw, gw sayang banget ma dia''..
''lo udah coba hubungin dia''? tanya Andi sambil menepuk pundak Yuda.
''gimana gw hubungi dia, hapenya aja gak pernah aktif, gw juga cari di facebook, YM, MSN, semua nihil hasilnya''.
''trus rencana lo gimana sekarang''??
''ntar malem gw mau nyoba ke rumahnya sob''..
''owh.. oke gw slalu nge dukung lo brow'' kata Andi menyemangati Yuda.


Malam harinya, Yuda bersiap-siap untuk ke rumah Ratih, tapi sayang, gerimis keburu turun sebelum Yuda berangkat. Tapi ia tak peduli, ia tetap berangkat demi ketulusan cinta pada pujaan hatinya.

''semoga dalam basah hujan ini akan membawa jawaban dari segala tanyaku'' gumam Yuda dalam hati.


Sesampai di depan rumah Ratih, Yuda berhenti dan langsung memarkir motornya. Tapi sekali lagi Yuda terpaksa menerima kepahitan dalam hatinya. Belum sempat ia menyapa Ratih, ia melihat Ratih sedang duduk bermesraan di teras rumahnya dengan seorang cowok. Cowok itu memeluk pundak Ratih yg bersandar di bahunya. Dan seperti disayat hatinya, Yuda hanya bisa diam menatap pemandangan itu. Yuda menitikkan airmata. Ia menangisi cinta yang begitu tulus untuk Ratih.

''kenapa bisa secepat ini, kenapa kamu tega ngancurin impian kita, secepat ini kamu ninggalin aku dan berpaling ke yang lain, aku sayang kamu Ratih''. Begitu kata-kata yang terucap dari dalam hati Yuda.

Sebelum Yuda pergi, ia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia akan selalu setia menunggu Ratih untuk kembali ke dalam pelukannya.


bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar