Senin, 30 November 2009

JALAN HIDUP ZAKY bag. 3

Merasa dirinya selamat dari amukan badai itu, Abdul merasa tenang. Kepanikan serta kecemasan di dirinya sirna sudah, meskipun mukanya masih terlihat pucat karena sisa-sisa ketakutan yang masih ada. Tapi ia bersyukur ternyata tak ada korban jiwa dalam tragedi itu.


Empat tahun semenjak kejadian mengerikan itu, Abdul sama sekali kehilangan kontek dengan Zaky. Ia tak tahu dimana dan bagaimana keadaan Zaky saat ini.


Dan suatu saat ketika Abdul tengah berpetualang di daerah Bandung, ia mendapat satu lagi peristiwa tak terduga. Waktu itu bertepatan dengan bulan ramadan, Abdul mengikuti sholat tarawih di Masjid jami' di daerah itu. Ia mengikuti ibadah dengan khusuk,hingga akhirnya matanya terbelalah tak berkedip setelah melihat seseorang yang berada di atas mimbar sedang memberikan ceramah. Rasanya Abdul sudah tak asing lagi dengan orang itu. Ya.. seseorang yang membuat mata Abdul tak berkedip itu adalah Zaky, kawan Abdul yang sudah lama tak ia jumpai.


Abdul kagum pada sosok Zaky yang sekarang, dulu ia tampak seperti preman pasar yang hobinya bersenang senang. Tapi kini ia berubah 360'. Sekarang ia menjadi ustad yang gencar mensiarkan agama, sungguh Abdul tak menduga.


Setelah semua ceramah dan sholat usai dilaksanakan, Abdul tak terburu-buru meninggalkan masjid, ia menemui penceramah yang membuat ia terkagum-kagum itu.

''asalamualaikum.. , subhanallah.. Zaky.. kau telah berubah total, aku kagum padamu'' ucap Abdul memuji kawannya itu.
'' walaikumsalam.. owh Abdul.. apa kabar''?? ya beginilah aku sekarang'' tukas Zaky sembari tersenyum.
''dulu aku yang sering memberikan tuntunan-tuntunan agama padamu, tapi sekarang akulah yang menjadi makmum dalam tabliq akbar yang kau berikan'' tambah Abdul yang masih heran.
'' apa kamu ingat kejadian di kapal waktu itu,, itulah yang membuat aku menjadi seperti ini, pada tragedi itu sebenarnya aku amat takut sehingga tak bisa berbuat apa-apa, saat itu aku merasa ajal akan segera menjemputku, tapi alhamdulilah Allah masih memberikan kesempatan untukku agar bisa merubah hidup ku hingga menjadi seperti ini''...


Abdul hanya bengong mendengar cerita sahabatnya itu. Hingga akhirnya mereka kembali dihadapkan oleh perpisahan. Dan tak tahu kapan mereka akan dipertemukan kembali.


*TAMAT*


Allah selalu memberikan kesempatan pada umatnya untuk bisa merubah dirinya menjadi umat yang selalu menjunjung tinggi kebaikan, tak peduli siapapun dan bagaimanapun sifat seseorang itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar