Kamis, 18 Maret 2010

SUMPAH POCONG

Kamis, 18/03/2010 13:04 WIB
Dituduh Miliki Ilmu Santet, Ustad di Lumajang Disumpah Pocong
Harry Purwanto - detikSurabaya




Prosesi sumpah pocong/Harry P
Lumajang - Seorang ustad di Lumajang harus melakukan sumpah pocong di hadapan ratusan warga. Ustad itu dituduh sebagai pemilik ilmu santet, setelah Putri Ayu (5), seorang bocah di desa tersebut menderita sakit dianggap yang aneh.

Ustad Suyit (45), warga Dusun Krajan I Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung, rela melakukan sumpah pocong untuk membantah tudingan tetangganya Alim (50), yang dialamatkan ke dirinya. Prosesi sumapah pocong dilakukan di kantor desa setempat, Kamis (18/3/2010).

Sumpah pocong yang dilakukan oleh Ustad Suyit dipimpin oleh KH Lutfi Saiful Rizal Rasuki, Pengasuh Ponpes Roudhuatul Jadid, Desa Banyuputik Lor, Kecamatan Randuagung, menadapt perhatian ratusan warga.

"Siapa yang melakukan sumpah pocong, harus siap dilaknat Allah," kata KH Lutfi pada Suyit dan Alim dihadapan ratusan warga.

Prosesi sumpah pocong itu dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB. Pengambilan sumpah pertama kali dilakukan kepada tertuduh Suyit. Saat sumpah pocong dilakukan, Suyit mengenakan kain kafan putih seperti layaknya orang meninggal dunia.

Kemudian, para ulama, kyai dan tokoh masyarakat melakukan salat ghoib. Setelah itu baru Suyit disumpah dengan Al Quran. Setelah selesai, kemudian giliran Alim yang disumpah pocong dengan prosesi yang sama.

"Alhamdulillah pak, saya sudah melakukan kegiatan yang bisa dilaknat Allah. Demi Allah saya tidak memiliki Ilmu santet," kata Suyit, saat berbincang dengan detiksurabaya.com.

Sementara Alim saat ditemui usai sumpah pocong hanya terdiam dan wajahnya banyak mengeluarkan keringat. "Sudah mas, saya ingin tenang," ujar Alim, yang duduk didampingi istrinya, Ma'ati (45).

Sementara, Kepala Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, Suwono mengatakan, sumpah pocong ini baru pertama kali dilakukan di desanya. Sumpah pocong ini dilakukan untuk meredam emosi warga lainya.

"Semoga sumpah pocong ini, sebagai bentuk penyelesaian yang terbaik," jelas Suwono.

(bdh/bdh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar