Jumat, 04 Desember 2009

KEINDAHAN CINTA YANG SESUNGGUHNYA bag.2

Siang itu di tengah terik yang panas, Rasya tampak duduk gelisah di beranda rumahnya. Rupanya ia menunggu Fahri yang berjanji akan menemuinya siang itu. Namun Fahri tak kunjung datang juga. Rasya mencoba bersabar walaupun dalam hatinya telah kalut.

Rasya hanya terdiam, ia teringat kata-kata Fany, teman kuliahnya, menurut Fany, sekarang sudah gak jaman pacaran hanya berpegang pada kesetiaan belaka. Sesekali cinta harus dihiasi belaian-belaian kemesraan dan kecupan-kecupan kasih sayang.

Kata-kata Fany terus terngiang di telinga Rasya, ia merasa Fahri tak benar tulus mencintainya, sebab selama ini Fahri tak pernah sekalipun mencium Rasya. Ia menjadi ragu akan cintanya pada Fahri.

Sesaat kemudian Fahri datang.
"kamu dah lama ya nungguin aku, maafin aku ya". ucap Fahri memelas.
Rasya hanya diam tak menjawab.
''sya.. kamu marah ya"? lanjut Fahri.

"kamu bener gak sih sayang ama aku, sudah sering kamu bikin aku nunggu, dan karna itu aku jadi ragu ama kamu, apalagi selama ini kamu gak pernah ngasih aku belaian atopun kecupan tanda kasih sayang kamu ke aku"? ucap Rasya yang langsung membuat Fahri kaget.
"sya kenapa kamu ngomong gitu, aku pikir selama ini kamu udah paham betul tentang aku",, balas Fahri dengan nada keras.
'' ya, aku emang gk paham tentang kamu, selama ini kamu hanya kaku, kamu gak pernah sekalipun mengucapkan kalimat-kalimat indah di telingaku,,, ri.. aku tu cuman pengen hubungan kita indah, itu aja".. papar Rasya dengan nada tersendat.

"jadi kamu pikir cinta itu indah jika dibarengi keromantisan saja,, kamu salah sya". balas Fahri kecewa mendengar ucapan Rasya.

Rasya hanya menangis tanpa berkata apa-apa.


"Sya.. perlu kamu tau, keindahan cinta itu bukan terletak pada keromantisan, tapi terletak pada cinta itu sendiri, selama ini aku gak pernah membelai ato menciumu, karna aku menghormati cinta kita, aku gak pengen cinta kita ternoda dengan hal-hal yang dimulai dari belaian ato ciuman, aku menyayangimu dari hati, cinta itu butuh kesucian Sya, aku pikir selama ini udah paham semuanya.. maafin aku sya, jika aku gak bisa menjadi apa yang kamu mau", jelas Fahri panjang lebar dengan pandangan mata teduh mengarah pada mata Rasya yang berkaca-kaca.


Rasya akhirnya tersadar, dan memeluk tubuh Fahri, ia luluh mendengar kata-kata lembut Fahri, ia sadar, ternyata selama ini ia mempunyai kekasih yang benar-benar tulus mencintainya. Ia menangis di pelukan Fahri dan berkata "aku sayang kamu ri, jangan tinggalin aku ya".



TAMAT

2 komentar: