Jumat, 04 Desember 2009

KEINDAHAN CINTA YANG SESUNGGUHNYA bag. 1

Dingin malam itu terasa menusuk hingga sumsum tulang Rasya yang duduk di ruang tunggu terminal Tertonadi menanti kedatangan Fahri yang selalu ia rindukan suara lembutnya. Kerinduanya pada kekasihnya itu amat dalam, setelah hampir setahun mereka terpisah karna Fahri melanjutkan kuliahnya di Surabaya.

Kini bus dari dari Surabaya telah tiba, penumpang berhamburan turun, pandangan mata Rasya sibuk mencari Fahri di antara kerumunan orang-orang itu. Namun, Rasya tak menemukanya. Ia berfikir janji Fahri untuk menemuinya malam itu hanyalah janji belaka. Kesetiaan Rasya menunggu di Terminal selama 3 jam hanya berbuah kekecewaan.

Rasya masih berdiri termangu, matanya nampak basah oleh airmata di setiap sudutnya.

"hai,,dah lama ya nunggunya"?, terdengar ucapan lembut dari belakang Rasya.

Rasya pun berbalik dan matanya melotot tak berkedip melihat sosok yang dirindukanya telah berdiri sembari tersenyum di depannya. Rasya hanya terdiam menahan haru dan kemudian memeluk Fahri dengan erat, melepaskan kerinduan yang telah mengusik hatinya.

"kamu jahat, aku hampir aja nangis karnamu", ucap Rasya tersendat.
"bukan hampir,, emang udah kan"? balas Fahri bercanda, "maafin aku ya", lanjutnya.

Merasa haru sekaligus bahagia, merekapun hanyut dalam untaian kemesraan yang jarang mereka rasakan.

"dah.. kita pulang yuk", ajak Fahri sebelum melepas pelukan Rasya. Rasya hanya terpaku sesaat. Kecupan lembut yang ia rindukan, tak ia dapatkan dari Fahri malam itu, Kebekuan Fahri masih terlihat walaupun mereka telah berpisah hampir setahun lamanya. Memang, Fahri bukanlah cowok yang romantis seperti apa yang diharapkan Rasya, namun sikap dewasa dan kebijaksanaan Fahri mampu membuat Rasya mempertahankan kesetiaanya hingga saat ini. Cinta mereka berdua tulus, hingga mampu bertahan selama empat tahun ini.

"hei..kok malah diem sih, yuk kita jalan", kata Fahri yang spontan mengagetkan Rasya. Rasya hanya mengangguk sembari mengusap airmatanya, menunggu hingga Fahri meraih tanganya untuk menggandengnya. Dan akhirnya mereka berjalan keluar Terminal dengan bergandengan tangan khas gaya mereka sendiri yaitu mengaitkan kelingking mereka satu sama lain. Rasya merasa lega, arjuna hati yang telah lama ia rindukan kini telah bersamanya kembali.


bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar